Thursday, February 7, 2013

Pentingnya "Marketing" Dalam Perang Pemasaran


Dalam situasi persaingan bisnis yang semakin ketat seperti yang terjadi pada saat ini, tentunya sudah pasti, pihak pihak yang bersaing akan selalu berusaha untuk dapat memenangkan persaingan. Adakalanya persaingan bisnis ini diibaratkan sebagai medan perang. Kedua belah pihak akan saling berhadapan, mengerahkan segala sumber daya yang dimilikinya untuk memenangkan pertempuran. Bila dalam perang biasanya hanya ada dua pihak yang saling berhadapan, namun dalam persaingan bisnis saat ini, pemainnya sungguh banyak, mereka memperebutkan konsumen yang jumlahnya terbatas dan kinipun  semakin tidak loyal.

Misalnya saja dalam bisnis rumah makan, restoran siap saja seperi McDonalds, ia bukan saja berhadapan dengan KFC, Texas Fried Chicken  atau Burger King, tetapi mungkin saja juga berhadapan dengan Hoka Hoka Bento ataupun Pizza Hut. Mereka bersaing karena mereka berada dalam satu bisnis yang menawarkan pemenuhan kebutuhan terhadap makanan (modern) yang disajikan secara cepat. Namun apabila kita melihat mereka hanya dari sudut pandang bisnis rumah makan, maka bisa jadi pesaing/kompetitor mereka akan bertambah banyak. Sebut saja Ayam goreng Suharti atau Nasi Uduk Bang Jali juga akan menjadi pesaing mereka dalam upaya untuk memenuhi rasa lapar konsumen.


Semakin ketatnya persaingan, tentunya semakin memerlukan kiat kiat tertentu, agar kita dapat bertahan dan memenangkan persaingan. Berapa banyak bisnis yang mati, begitu muncul pesaing pesaing baru. Namu demikian ada juga bisnis yang mampu bertahan hingga ratusan tahun.  Ada beberapa hal yang harus diperhatikan apabila kita berada dalam persaingan bisnis semacam ini.


Dalam Marketing atau Ilmu Pemasaran, disebutkan ada 4 faktor penting yang harus dikelola dengan baik agar produk/jasa kita dapat bertahan dalam persaingan. Ke 4 Faktor ini sering disebut sebagai 4P, yaitu
1. Product (Segala hal yang berkaitan dengan Produk/Jasa yang ditawarkan kepada konsumen...kita setidaknya harus mampu memberikan solusi terhadap kebutuhan konsumen dan menunjukkan bahwa produk kita memiliki keunggulan terhadap kompetitor, dsb)
2. Price (Sesuaikan harga dengan target market kita)
3. Place (Distribusikan di tempat yang tepat/strategis)
4. Promotion (Lakukan promosi dengan tepat, sehingga konsumen mengenal)

Dengan memperhatikan faktor faktor tersbut, setidaknya kita akan selalu berorientasi pada pasar, kompetitor dan juga konsumen. Dengan semakin banyaknya pemain di suatu bidang, akan semakin banyak pilihan buat konsumen, dan tentunya hanya yang dipilih dan dicintai konsumenlah  yang dapat bertahan dan tumbuh.


Sudah saatnya kita mengelola bisnis dengan ilmu...mari kita gunakan ilmu pemasaran untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis kita !

Serbuan Made in Korea di Indonesia

Dalam beberapa tahun belakangan  semakin banyak brand dari Korea yang dapat ditemukan di pasar Indonesia. Sebagai negara Asia, nampaknya Korea juga tidak mau ketinggalan dibandingkan saudara yang lain yaitu Jepang dan Cina yang telah lama mengekspor barang barangnya ke seantero dunia. Beberapa tahun lalu mungkin banyak yang memicingkan mata terhadap produk Korea. Namun hanya  dalam beberapa tahun, Korea sanggup membuktikan bahwa mereka  sejajar dengan Jepang, AS dan juga negara negara eropa. Padahal di Era 70an, Korea masih dikenal sebagai negeri tempat OEM produk produk Jepang.

Perjalanan panjang sebuan produk Korea di Indonesia dimulai sejak dua puluhan tahun silam. Di tahun 90-an, kala itu beberapa barang elektronik Korea suadh masuk ke Indonesia. Kita mungkin masih ingat bagaimana rice cooker merek Cuckoo dan Yong - Ma dengan modelnya yang inovatif berhasil menjadi trend dan idaman para ibu rumah tangga. Kala itu saat rice cooker memiliki bentuk yang formal, cuckoo hadir dengan warna warna cerah dan stylish dan juga menawarkan fungsi warmer. Sebelumnya brand MIWON (bumbu penyedap rasa) sudah cukup dikenal luas di Indonesia.

Di akhir era ini pula dua perusahaan otomotif milik anak anak (mantan) presiden Soeharto memulai proyek mobil nasional (mobnas) dengan mengimpor mobil mobil Korea dan menjadikannya sebagai merek nasional. Kita tentunya masih ingat mobil Bimantara Cakra yang merupakan siluman dari merek Hyundai dan juga Timor yang sebenarnya merupakan produk KIA.

Teknologi Korea pada dasarnya merupakan teknologi unggulan. Di era 2000an, produk produk peralatan rumah tangga dengan merek Advance juga terlihat aktif menyambangi berbagai mall untuk melakukan pameran agar dikenal konsumen. Saat itu advance sudah menawarkan berbagai unit water purifier dengan teknologi Reverse Osmosis yang konon digunakan NASA dalam misi pesawat ulang alik. Meski merek ini tidak secara terang terangan menyebutkan produk Korea, namun bila kita lihat detil maka akan terlihat bahwa mereka merupakan barang import dari Korea.

Di bidang elektronik, LG dan Samsung mampu juga menjadi merek alternatif bagi dominasi merek Jepang. Perlahan lahan Kulkas, AC dan TV menjadadi alternatif bagi merek SONY, SHARP ataupun PANASONIC. Bahkan kini di beberapa mall di Jakarta, Samsung Smart TV - TV dengan kemampuan internet mampu menjadi pusat perhatian konsumen yang berkunjung ke gerai gerai elektronik tersebut.

Di kategori handphone, brand Samsung sebenarnya disaat itu juga sudah tampil dimuka dengan teknologi yang canggih . Namun sayangnya saat itu, Samsung dikenal sebagai HP mahal yang kurang peminatnya, sehingga nilai jual kembali akan sangat rendah. Tentu kita masih ingat HP Samsung tipe SGH yang mampu menjadi projector. Atau tipe lainnya yang memiliki kemampuan untuk dual band GSM dan CDMA. Kini tak lebih dari 10 tahun kemudian, merek Samsung bahkan mampu menjadi brand impian. Sebagai salah satu pendukung utama OS Android, nampaknya Samsung juga sangat didukung oleh Google. Di beberapa negara bahkan Samsung tampil sebagai penantang Iphone sang innovator. Di Indonesia sendiri, keperkasaan Samsung juga terlihat. Di gerai semacam Eraphone, Global Teleshop ataupun Sentraponsel, kita akan melihat bagaimana dominannya branding Samsung.
Di kategori tablet dan smartphone android premium, nampaknya brand ini menjadi market leader.

Di bidang budayapun, Korea juga tak mau ketinggalan dengan mengeksport budaya K-Pop. Artis artis korea merajalela, baik tampil di dunia maya ataupun di dunia nyata. Kita lihat bagaimana remaja Jakarta begitu tergila gila dengan lagu lagu korea dan bahklan dandanan ala artis Korea. Bahkan sudah banyak artis korea yang datang ke Jakarta dan tiketnya hampir selalu sold out meski dijual dengan harga tinggi. Lagu fenomenal Oppa Gangnam Style pun juga sempat menghebohkan dunia.
Film drama Korea juga sangat diminati oleh ibu ibu rumah tangga kita, baik yang ditayangkan via TV Terestrial ataupun TV Satelit.

Di bidang makanan, Es Krim Korea juga cukup menonjol, meski dijual di tempat tertentu, es krim ini cukup memiliki konsumen yang loyal. Nama yang cukup menonjol adalah Binggrae. Es kacang merah yang dinamakan bungeo ssamankho memang unik dan lezat. Demikian juga dengan Goldfish Ice cream. Saat inipun resto siap saji (QSR) Lotteria juga mulai melakukan ekspansi di beberapa kota di Indonesia. Resto yang menawarkan fried chicken dan burger ini nampaknya tak mau kalau untuk merasakan hiruk pikuk pasar QSR di Indonesia.

Satu hal lagi yang tak boleh dilupakan adalah eksisnya Lotte Mart, sebuah gerai hypermarket yang di Indonesia menempati lahan eks Makro. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1984 ini, kini telah berkekspansi ke beberapa negara seperti China, India, Vietnam, Rusia dan Indonesia !

Di bidang kosmetik dan kecantikan, terdengar kabar bila salah satu perusahaan di bidang fashion Indonesia, akan mengimpor 2 brand top Korea untuk dipasarkan di Indonesia, yaitu Belif dan Nature Republik.

Yang jelas apa yang kami sebutkan diatas tak terjadi dalam semalam. Semua butuh proses, kerja keras dan kerjasama antara semua pihak. Pengusaha, masyarakat dan pemerintah Korea semua bahu bahu untuk menciptakan kejayaan negeri. Bagaimana dengan Indonesia ? Apakah kita mau untuk maju ? apakah kita juga mampu untuk mengikuti kesuksesan Bangsa Korea ? Kita tunggu saja dalam 10 tahun kedepan, semoga pemimpin bangsa Indonesia mampu mensinergikan segala potensi yang ada untuk kemajuan negeri.