Tuesday, August 6, 2013

8 Etos Kerja Profesional (Bagian 2 dari 4 Bagian)

Dalam edisi kali ini kami akan menampilkan Etos 3 dan Etos 4 yang merupakan bagian dari 8 Etos Kerja Profesional Karya Bapak Jansen Sinamo, Guru Etos Indonesia.

Etos 3: Kerja adalah Panggilan Suci; Aku Bekerja Tuntas Penuh Integritas
Suci, menurut Kamus Webster, berarti diabdikan pada Yang Suci. Kerja adalah panggilan suci berarti kerja disadari dan diniatkan sebagai aktivitas yang berorientasi pada Yang Suci: kepada Tuhan dengan tiga atribut utama-Nya, yaitu kebenaran, kebaikan, dan keadilan.
Penghayatan kerja semacam ini hanya mungkin terjadi jika seseorang merasa terpanggil melakukan tugas tersebut. Rasa keterpanggilan di sini selain berasal langsung dari Tuhan, juga dari instansi penuh keluhuran yang sarat mengandung kebenaran, kebaikan, dan keadilan.
Dengan kesadaran bahwa kerja adalah panggilan suci maka terbitlah perasaan benar, feeling right, di hati sang pekerja. Perasaan benar ini menciptakan rasa mantap dan percaya diri yang pada gilirannya motivasi kerja yang kuat. Jadi, menuaikan kerja sebagai panggilan suci, secara internal akan membangun karakter integritas dalam diri kita. Sedangkan secara eksternal, kita dinilai sebagai orang terpercaya, sehingga semakin diandalkan oleh para klien-konstituen-pelanggan kita.

Etos 4: Kerja adalah Aktualisasi; Aku Bekerja Keras Penuh Semangat
Di dalam dan melalui pekerjaan, kita semua mengaktualisasikan diri. Aktualisasi berarti mengubah potensi menjadi kompetensi, menjadi nyata dan aktual, dari baik menjadi terbaik: good-better-best begitulah prosesnya. Misalnya, gunung yang mengandung bijih emas  dikatakan orang memendam potensi kekayaan; maka aktualisasi berarti bekerja menambang emas tersebut hingga diperoleh batangan-batangan emas yang siap jual ke pasar.
Manusia pun bagaikan pegunungan besar yang mengandung potensi bio-psiko-spiritual yang menunggu penggalian dan pengembangan. Potensi ini awalnya merupakan rahmat Tuhan, sama seperti bijih emas dalam perut pegunungan itu adalah anugerah Tuhan. Potensi insani adalah raksasa tidur, benih agung yang berkarakter ilahi, artinya manusia bisa tumbuh menjadi pribadi-pribadi akbar dengan karya-karya besar.
Aktualisasi potensi insani ini terwujudkan melalui bekerja yakni pengerahan energi bio-psiko-spiritual secara intensif penuh intensi. Otot hanya berkembang jika dipakai secara optimal, begitu juga potensi jiwani dan rohani, mental dan intelektual, hanya bisa mekar dan berkembang melalui kerja dan pekerjaan.

Secara eksternal, produktivitas berdasarkan kompetensi yang berkualitas ini akan menjadi andalan aman bagi semua mitra kerja untuk bersinergi secara win-win dan berkelanjutan. 

No comments:

Post a Comment