Dalam edisi kali ini kami akan menampilkan Etos 3 dan Etos 4 yang merupakan bagian dari 8 Etos Kerja Profesional Karya Bapak Jansen Sinamo, Guru Etos Indonesia.
Etos 3: Kerja adalah Panggilan Suci; Aku Bekerja Tuntas Penuh Integritas
Suci, menurut Kamus Webster, berarti diabdikan pada
Yang Suci. Kerja adalah panggilan suci berarti kerja disadari dan diniatkan sebagai aktivitas yang berorientasi pada Yang Suci: kepada Tuhan dengan
tiga atribut utama-Nya, yaitu kebenaran, kebaikan, dan keadilan.
Penghayatan kerja semacam ini hanya mungkin terjadi
jika seseorang merasa terpanggil melakukan tugas tersebut. Rasa keterpanggilan
di sini selain berasal langsung dari Tuhan, juga dari instansi penuh
keluhuran yang sarat mengandung kebenaran, kebaikan, dan keadilan.
Dengan kesadaran bahwa kerja adalah panggilan suci
maka terbitlah perasaan benar, feeling
right, di hati sang pekerja. Perasaan benar ini menciptakan rasa mantap dan
percaya diri yang pada gilirannya motivasi kerja yang kuat. Jadi, menuaikan
kerja sebagai panggilan suci, secara internal akan
membangun karakter integritas dalam diri kita. Sedangkan secara eksternal, kita
dinilai sebagai orang terpercaya, sehingga semakin diandalkan
oleh para klien-konstituen-pelanggan kita.
Etos 4: Kerja adalah Aktualisasi; Aku Bekerja Keras Penuh Semangat
Di dalam dan melalui pekerjaan, kita
semua mengaktualisasikan diri. Aktualisasi berarti mengubah
potensi menjadi kompetensi, menjadi nyata dan aktual, dari baik menjadi terbaik: good-better-best begitulah prosesnya.
Misalnya, gunung yang mengandung bijih emas dikatakan orang memendam potensi kekayaan; maka
aktualisasi berarti bekerja menambang emas tersebut hingga diperoleh
batangan-batangan emas yang siap jual ke pasar.
Manusia pun bagaikan pegunungan besar yang mengandung
potensi bio-psiko-spiritual yang menunggu penggalian dan pengembangan. Potensi
ini awalnya merupakan rahmat Tuhan, sama seperti bijih emas dalam perut pegunungan
itu adalah anugerah Tuhan. Potensi insani adalah raksasa tidur, benih agung yang
berkarakter ilahi, artinya manusia bisa tumbuh menjadi pribadi-pribadi akbar
dengan karya-karya besar.
Aktualisasi potensi insani ini terwujudkan melalui bekerja
yakni pengerahan energi bio-psiko-spiritual secara intensif penuh intensi. Otot
hanya berkembang jika dipakai secara optimal, begitu juga potensi jiwani dan
rohani, mental dan intelektual, hanya bisa mekar dan berkembang melalui kerja
dan pekerjaan.
Secara eksternal, produktivitas berdasarkan kompetensi
yang berkualitas ini akan menjadi andalan aman bagi
semua mitra kerja untuk bersinergi secara win-win
dan berkelanjutan.
No comments:
Post a Comment